Tag Archives: 6/09/09

Pakaian Pengantin

Sambutan adat Tule

Sambutan adat di Tule

TuhanYesus sering mengajar dengan memberikan perumpamaan, termasuk perumpamaan Kerajaan Surga seperti seorang Raja yang akan mengadakan pesta pernikahan anaknya ( Matius 22:11,12 ). Undangan- undangan untuk orang terhormat dikirimkan, tetapi semua menolak, bahkan banyak hambanya yang menyampaikan undangan disiksa dan dibunuh. Akhirnya Sang Raja mengundang siapa saja yang ditemukan dijalan baik orang jahat maupun orang baik.

Pada saat pesta tiba, semua undangan memakai pakaian pesta, kecuali satu orang yang tidak memakai pakaian pengantin, orang ini disuruh ikat dan dimasukkan dan dikurung dalam tempat yang paling gelap.

Perumpamaan tersebut sangat berkaitan dengan sidang jemaat Tuhan, disana banyak orang berkumpul dari berbagai latar belakang, orang baik dan orang jahat, tetapi itu tidak menjadi obyek pengamatan Tuhan, yang diutamakan disini adalah apakah tamu-tamu mengenakan pakaian pengantin tidak, karena Belia mempunyai harapan-harapan tertentu bagi tamuNya,  dengan memakai pakaian pengantin maka Tuhan mengenalinya, siapa mempelaiNya,  sehingga dalam diri manusia tersebut ada kepatutan jiwa, bukan hanya terdaftar sebagai anggauta saja, namun bagaimana sikap hati kita. Yang terbilang sebagai pakaian pengantin adalah:

a. Kepercayaan dan pengandalan didalam berbagai kondisi, sehingga tidak menyerah begitu saja,

b. Kepengikutan dengan menyelaraskan hidup, dan tidak ada dalih-dalih,

c. Kesetiaan didalam berbagai keadaan hidup,

d. Persekutuan antar sesama saudara/i,

e. Kerukunan sehingga siap mengampuni bagi sesamanya, dan

f. Penantian akan kedatangan Tuhan.

Pakaian-pakaian tersebut hendaknya selalu dipakai apabila kita ingin dianggap patut sebagai mempelai wanita Tuhan, apabila Tuhan datang.

sumber : NAC, 6/09/2009